Minggu, 19 Oktober 2014

Struktur Kognitif Manusia

Istilah kognitif berasal dari kata cognition yang berarti  pengertian atau mengerti. Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan.

Teori kognitif berpendapat bahwa belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Belajar tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Pengetahuan dan pengalaman ini tertata dalam struktur kognitif. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru diadaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.

Teori ini lebih menekankan kepada proses belajar daripada hasil belajar. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa :
  1. Individu mempunyai kemampuan memproses informasi.
  2. Kemampuan memproses informasi tergantung kepada faktor kognitif yang perkembangannya berlangsung secara bertahap sejalan dengan tahapan usianya.
  3. Belajar adalah proses internal yang kompleks berupa pemrosesan informasi.
  4. Hasil belajar adalah berupa perubahan struktur kognitif.
  5. Cara belajar pada anak-anak dan orang dewasa berbeda sesuai tahap perkembangannya.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu 1) kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya; 3) interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, dan 4) ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mempau mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

Sistem yang mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu skema dan adaptasi. Skema adalah struktur kognitif yang digunakan oleh manusia untuk mengadaptasi diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan secara intelektual. Sedangkan adaptasi adalah suatu kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar