Senin, 24 November 2014

Database, Sistem Informasi Manajemen, dan Sistem Penunjang Keputusan

1. Database
Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur, dan juga batasan-batasan data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi dimana basis data merupakan gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat menghidari duplikasi data, hubungan antar data yang tidak jelas, organisasi data, dan juga update yang rumit.

Dilihat dari jenisnya, basis data dibagi menjadi dua yaitu:
  • Basis data flat-file. Basis data flat-file ideal untuk data berukuran kecil dan dapat dirubah dengan mudah. Pada dasarnya, mereka tersusun dari sekumpulan string dalam satu atau lebih file yang dapat diurai untuk mendapatkan informasi yang disimpan. Basis data flat-file baik digunakan untuk menyimpan daftar atau data yang sederhana dan dalam jumlah kecil. Basis data flat-file akan menjadi sangat rumit apabila digunakan untuk menyimpan data dengan struktur kompleks walaupun dimungkinkan pula untuk menyimpan data semacam itu. Salah satu masalah menggunakan basis data jenis ini adalah rentan pada korupsi data karena tidak adanya penguncian yang melekat ketika data digunakan atau dimodifikasi.
  • Basis data relasional. Basis data ini mempunyai struktur yang lebih logis terkait cara penyimpanan. Kata "relasional" berasal dari kenyataan bahwa tabel-tabel yang berada di basis data dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Basis data relasional menggunakan sekumpulan tabel dua dimensi yang masing-masing tabel tersusun atas baris (tupel) dan kolom (atribut). Untuk membuat hubungan antara dua atau lebih tabel, digunakan key (atribut kunci) yaitu primary key di salah satu tabel dan foreign key di tabel yang lain. Saat ini, basis data relasional menjadi pilihan karena keunggulannya. Beberapa kelemahan yang mungkin dirasakan untuk basis data jenis ini adalah implementasi yang lebih sulit untuk  data dalam jumlah besar dengan tingkat kompleksitasnya yang tinggi dan proses pencarian informasi yang lebih lambat karena perlu menghubungkan tabel-tabel terlebih dahulu apabila datanya tersebar di beberapa tabel. 
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Databse terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya. 

Adapun hierarki data adalah: 
  • Database adalah kumpulan dari beberapa file atau tabel yang saling berhubungan antara file yang satu dengan yang lainnya.
  • File adalah kumpulan dari record yang saling berkaitan dan memiliki format field yang sama dan sejenis.
  • Record adalah kumpulan dari field yang menggambarkan satu unit data individu tertentu. 
  • Field adalah suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari sebuah field. 
  • Byte adalah atribut dari field yang berupa karakter yang membentuk nilai dari sebuah field.Bit adalah bagian terkecil dari data secara keseluruhan, yaitu berupa karakter ASCII nol atau satu yang merupakan komponen byte.
Tujuan Database
    Setiap manajemen dalam merancang dan menyusun database harus mempunyai tujuan, yaitu:
  • Membuat agar user mudah mendapatkan data  
  • Menyediakan tempat penyimpanan data yang relevan 
  • Menghapus data yang berlebihan 
  • Melindungi data dari kerusakan fisik 
  • Memungkinkan perkembangan lebih lanjut di dalam sistem database.
Manfaat Database
 
a.    Sebagai komponen utama dalam system informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi
b.   Menentukan kualitas informasi, yaitu cepat, akurat dan relevan.
c.   Mengatasi kerangkapan data
d.   Menghindari terjadinya inkonsistensi data
e.   Mengatasi kesulitan dalam mengakses data
f.   Menyusun format yang standar dari sebuah data
g.   Penggunaan oleh banyak pemakai
h.   Melakukan perlindungan den pengamatan data

Keuntungan Database
Adapun keuntungan database terhadap sistem pemrosesan adalah:
a.      Kemubajiran data terkurangi
b.      Integritas data dapat selalu terjaga.
c.      Berbagai data dapat selalu dilakukan oleh setiap user.
d.      Penggunaan data lebih mudah.
e.      Konsistensi data dapat selalu terjaga. 

Manfaat dalam Psikologi
Dalam bidang psikologi, khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau mengecek data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau calon pegawai diantara banyak pegawai yang ada.
Dalam database terdapat istilah “attribute” Sebutan untuk mewakili sebuah entity (Suatu kumpulan orang, tempat, kejadian, aktifitas atau bagian yang terdapat dalam sebuah organisasi atau informasi yang akan direkam). Misalkan, seorang mahasiswa atau siswa dapat dilihat atributnya, misalnya npm, nama, alamat, hobby dan lain-lain. Atribute juga disebut data elemen, data field atau data item. Ini juga merupakan salah satu pemanfaatan data base untuk lingkup Psikologi, karena salah satu bidang profesi Psikologi adalah School Psychologist, misalkan pada suatu organisasi pendidikan terdapat siswa yang sedang mengalami masalah sering terlambat datang kesekolah, maka tugas seorang psikolog adalah mengetahui data awal siswa tersebut yang dimiliki sekolah, setelah itu baru dapat memikirkan langkah atau treatment apa yang baik digunakan. Dan masih banyak lagi pemanfaatan yang dapat dirasakan dengan penggunaan data base lainnya, dalam bidang Psikologi maupun bidang lainnya.
 
2. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. SIM menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.
Sistem Informasi Manajemen kini tidak lagi berkembang dalam bidang usaha saja, tapi sudah digunakan dalam berbagai bidang, dari mulai pendidikan, kedokteran, indistri, dan masih banyak lagi. Ini menandakan bahwa Informasi yang akurat dan cepat dibutuhkan di berbagai bidang.

Ada banyak teknologi yang mendukung SIM baik secara online atau offline. Tapi dasar dari aplikasi yang digunakan pada Sistem Informasi Manajemen adalah aplikasi database. Sistem ini harus mampu mengolah data yang dikumpulkan pada database menjadi sebuah produk informasi yang dibutuhkan penggunanya. Sistem ini juga harus bisa membagi informasi yang diproduksinya menjadi beberapa tingkatan, sehingga setiap tingkatan hanya mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.


Pada sebuah Instansi, manajemen selalu terlibat dalam serangkaian proses manajerial, yang pada intinya berkisar pada penentuan: tujuan dan sasaran, perumusan strategi, perencanaan, penentuan program kerja, pengorganisasian, penggerakan sumber daya manusia, pemantauan kegiatan operasional, pengawasan, penilaian, serta penciptaan dan penggunaan sistem umpan balik. Masing-masing tahap dalam proses tersebut pasti memerlukan berbagai jenis informasi dalam pelaksanaannya.

Manfaat Sistem Informasi Manajemen yaitu :
1.      SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan.
2.      Sistem informasi manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tingkatan pada proses pengambilan keptusan dan dapat digunakan juga memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah standar dan situasi sekarang.
3.      SIM ini juga sangat membantu untuk mereleasasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya.

Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu: 1) Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional, 2) Mendukung pengambilan keputusan manajemen dan 3) Mendukung persaingan keuntungan strategis. Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah  solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk.

Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan memilih alternatif  tindakan.  Keputusan adalah tindakan tertentu yang di pilih. Biasanya pemecahan masalah akan membutuhkan beberapa keputusan.

3. Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).

SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.

SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.

Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.


Manfaat Sistem Pendukung Keputusan 

SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :

  1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya. 
  2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 
  3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. 
  4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Sumber:
http://www.termasmedia.com/65-pengertian/69-pengertian-database.html
http://khoiruun.blogspot.com/2013/01/peran-database-dan-dbms-dalam.html 
http://www.sentranet.co.id/component/content/article/46-ict-world/93-apa-itu-sistem-informasi-manajemen.html
Turban , Efraim & Aronson, Jay E. 2001. Decision Support Systems and Intelligent Systems. 6th edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ.

Senin, 03 November 2014

Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS) (Tugas)

Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.

Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.


Contoh aplikasi Sistem Informasi Berbasis Komputer :
(1). SIA /SISTEM INFORMASI AKUNTASI
Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan penngolahan data yang tinggi.
Tujuan Pengolahan Data –> mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun di luar perusahaan.
SIA melaksanakan 4 tugas dasar :
  • pengumpulan data
  • manipulasi data
  • pengklasifikasian, penyortiran, perhitungan, pengikhtisaran, penyiapan dokumen.
  • penyimpanan data
  • penyiapan data
Contoh Sistem Informasi Akuntansi :
Sistem terdistribusi yang digunakan perusahaan distribusi yaitu perusahaan yang mendistribusikan produk dan jasanya ke pelanggan (mis : perusahaan yang berorientasi produk seperti : manufaktur, pedagang besar, pengecer dll).
(2). SIM /SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan kebutuhan yang serupa dan integrasi manusia/mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasional manajemen & pengambilan keputusan pada suatu organisasi.
Tujuan SIM —> Memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan (subunit dapat disasarkan pada area fungsional atau tingkatan manajemen).
(3). SPK /SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
SPK –> Sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuat keputusan dalam menggunakan & memanfaatkan data & model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Tujuan :
  • Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
  • Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat.
  • Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan efisiennya.
(4). OTOMATISASI KANTOR / OFFICE AUTOMATION / OA
Semua sistem elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan.
Fungsi OA adalah —> Untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
(5). SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR /MANUFACTURING INFORMATION SYSTEM
Merupakan subsistem SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan dalam pemecahan masalah manufaktur.
contoh SI manufaktur
  • subsistem produk menelusuri arus suatu pekerjaan, perusahaan merakit lampu sepeda, senter ini dirakit dari beberapa bagian
  • jadual produksi, menentukan langkah-langkah proses produksi yang akan dilakukan menentukan status sehingga pekerjaannya dapat ditanyakan.
EVOLUSI CBIS
CBIS berevolusi mulai dari fokus awal pada data (bagaimana mendapatkan data), kemudian fokus baru pada informasi (bagaimana mengolah data), fokus revisi pada keputusan (SPK), fokus kini pada komunikasi (otomatisasi perkantoran), dan fokus potensial pada konsultasi (sistem pakar). 

Fokus Potensial pada Konsultasi (Sistem Pakar)
Program komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberikan konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah.
-       Komponen Sistem Pakar
1)  User Interface : memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar
2)  Knowledge Base : menyimpan pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan masalah tertentu.
3) Interface Engine : memberikan kemampuan penalaran yang menginterpretasikan isi dari knowledge base.
4)   Development Engine : digunakan oleh ahli dan analisis system untuk menciptakan sistem pakar.

Sumber:
 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16955/4/Chapter%20II.pdf
https://adeirmasuryani.wordpress.com/2012/10/12/cbis-computer-based-information-system-dan-evolusinya/
http://sindyarsita.wordpress.com/2013/11/11/sistem-informasi-berbasis-komputer/

Minggu, 19 Oktober 2014

Sistem Informasi Psikologi (Tulisan)

Kebetulan pada semester akhir ini saya mendapat mata kuliah sistem informasi psikologi. Awalnya sempat berpikir juga sih, kok di jurusan saya ini (walaupun ada kata psikologi yg menempel di mata kuliah tersebut) perlu ya mempelajari sistem informasi? Padahal kan sudah ada jurusan lain yang memang khusus mempelajari sistem informasi secara lebih mendetail. 

Waktu itu, karena berpikir ini adalah mata kuliah yang wajib, saya tetap (niat) mengerjakan tugas yang ada. Tetapi karena kecerobohan dan sifat saya yang teledor, saya malah melewatkan deadline tugas yang diberikan. Saat itu deadline mengumpulkan tugas adalah tanggal 7. Teman-teman sekelas saya sebetulnya sudah ribut-ribut membahas tentang tugas ini di salah satu aplikasi instant messanger yang ada di 'telepon pintar'. Anehnya, saya tetap tidak ngeh bahwa hari itu adalah tanggal 7. Keesokan harinya, yaitu tanggal 8, barulah saya menyadari hal tersebut. Merasa panik karena tidak mengerjakan tugas, saya pun mencari teman yang sekiranya sama dengan saya -- tidak mengerjakan tugas. Habisnya takut dimarahi dosen sendirian, sih hehe.. 

Alhasil, saya pun akhirnya tetap lanjut mengerjakan tugas selanjutnya dengan harapan nilai saya akan membaik. Tetapi, rasanya aneh jika langsung mengerjakan tugas kedua tanpa sebelumnya mengerjakan tugas pertama yang sudah terlanjur lewat deadline-nya. Oh iya, tugas pertama tersebut sebenarnya mengenai pengertian psikologi sistem informasi itu sendiri. Penasaran dengan tugas pertama tersebut, saya pun menelusuri Google. 
 
Ternyata sistem informasi psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi dengan sistem informasi dimana di dalamnya terdapat kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu dari data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi. 

Berdasarkan definisi itu dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya dengan mempelajari sistem informasi psikologi, seorang psikolog bahkan calon psikolog (seperti saya ini hehe..) sangat terbantu sekali dengan adanya sistem informasi itu sendiri. Penerapan dari sistem informasi berbasis komputer ini contohnya adalah seperti tersedianya software-software alat tes. Saya jadi teringat akan cerita salah satu teman yang magang di salah satu perusahaan swasta. Di tempat magangnya, ia diminta untuk membantu melakukan skoring alat tes terhadap ratusan siswa di salah satu sekolah menengah atas di Jakarta. Terbayang rasanya apabila harus melakukan skoring tersebut secara manual. Untungnya dengan adanya sistem informasi psikologi, kegiatan skoring tersebut lebih mudah dengan adanya software alat tes tersebut.

Keterkaitan antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer

Kognisi Manusia
Manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens yang merupakan spesies primata yang memiliki otak dengan kemapuan yang jauh lebih tinggi ketimbang jenis primata lainnya. Otak manusia yang sehat mampu melakukan aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kemampuan kerja otak manusia dapat disebut sebagai akal, dan fungsi dari akal adalah menerima dan memproses berbagai informasi yang diterima melalui alat indra, kemudian disimpan dan dimunculkan kembali pasa saat dibutuhkan. Proses berpikir dan memproses informasi oleh manusia itulah yang disebut dengan kognisi.

Struktur Kognitif Manusia

Istilah kognitif berasal dari kata cognition yang berarti  pengertian atau mengerti. Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan.

Teori kognitif berpendapat bahwa belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Belajar tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Pengetahuan dan pengalaman ini tertata dalam struktur kognitif. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru diadaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.

Teori ini lebih menekankan kepada proses belajar daripada hasil belajar. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa :
  1. Individu mempunyai kemampuan memproses informasi.
  2. Kemampuan memproses informasi tergantung kepada faktor kognitif yang perkembangannya berlangsung secara bertahap sejalan dengan tahapan usianya.
  3. Belajar adalah proses internal yang kompleks berupa pemrosesan informasi.
  4. Hasil belajar adalah berupa perubahan struktur kognitif.
  5. Cara belajar pada anak-anak dan orang dewasa berbeda sesuai tahap perkembangannya.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu 1) kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya; 3) interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, dan 4) ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mempau mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

Sistem yang mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu skema dan adaptasi. Skema adalah struktur kognitif yang digunakan oleh manusia untuk mengadaptasi diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan secara intelektual. Sedangkan adaptasi adalah suatu kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.


Arsitektur Komputer dan Struktur Kognitif Manusia

Struktur Kognitif Manusia
Struktur merupakan cara sesuatu disusun atau dibangun, yang disusun dengan pola tertentu, sedangkan kognitif, Menurut Livingstone, kognitif adalah kemampuan berpikir dimana yang menjadi objek berpikirnya terjadi pada diri sendiri. Segala sesuatu tentang pengetahuan, kesadaran, kontrol yang dihasilkan dari proses berpikir yang terjadi pada diri sendiri.

Kognitif merupakan aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu. Struktur kognitif meliputi sistem, skema, adaptasi, asimilasi dan akomodasi, dalam teori-teori kognisi mengandung struktur pengetahuan atau struktur kognisi yang terbangun sepanjang hidup seseorang, sebagai hasil dari pengalamannya dan kontak-kontak sosialnya.


Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia merupakan bagian atau komponen yang terstruktur dalam otak manusia yang memberi pengetahuan berdasarkan sistem, skema, adaptasi, asimilasi dan akomodasi yang membentuk suatu kematangan dan pengalaman otak dalam menjalankan kehidupan sosial bagi seorang manusia. 

Minggu, 19 Januari 2014

Komunikasi dalam Manajemen

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling kurang ada tiga alasan utama mengapa manajemen itu dibutuhkan, yaitu:
  1. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan suatu organisasi dan pribadi.
  2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
  3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas organisasi.
Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting bagi para manajer dikarenakan komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai serta kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Manager melakukan komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan laporan-laporan.