Kebetulan pada semester akhir ini saya mendapat mata kuliah sistem informasi psikologi. Awalnya sempat berpikir juga sih, kok di jurusan saya ini (walaupun ada kata psikologi yg menempel di mata kuliah tersebut) perlu ya mempelajari sistem informasi? Padahal kan sudah ada jurusan lain yang memang khusus mempelajari sistem informasi secara lebih mendetail.
Waktu itu, karena berpikir ini adalah mata kuliah yang wajib, saya tetap (niat) mengerjakan tugas yang ada. Tetapi karena kecerobohan dan sifat saya yang teledor, saya malah melewatkan deadline tugas yang diberikan. Saat itu deadline mengumpulkan tugas adalah tanggal 7. Teman-teman sekelas saya sebetulnya sudah ribut-ribut membahas tentang tugas ini di salah satu aplikasi instant messanger yang ada di 'telepon pintar'. Anehnya, saya tetap tidak ngeh bahwa hari itu adalah tanggal 7. Keesokan harinya, yaitu tanggal 8, barulah saya menyadari hal tersebut. Merasa panik karena tidak mengerjakan tugas, saya pun mencari teman yang sekiranya sama dengan saya -- tidak mengerjakan tugas. Habisnya takut dimarahi dosen sendirian, sih hehe..
Alhasil, saya pun akhirnya tetap lanjut mengerjakan tugas selanjutnya dengan harapan nilai saya akan membaik. Tetapi, rasanya aneh jika langsung mengerjakan tugas kedua tanpa sebelumnya mengerjakan tugas pertama yang sudah terlanjur lewat deadline-nya. Oh iya, tugas pertama tersebut sebenarnya mengenai pengertian psikologi sistem informasi itu sendiri. Penasaran dengan tugas pertama tersebut, saya pun menelusuri Google.
Ternyata sistem informasi psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
hubungan antara ilmu psikologi dengan sistem informasi dimana di
dalamnya terdapat kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu dari data yang telah diproses menjadi bentuk
yang memiliki arti bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan penggunaan
komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi.
Berdasarkan definisi itu dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya dengan mempelajari sistem informasi psikologi, seorang psikolog bahkan calon psikolog (seperti saya ini hehe..) sangat terbantu sekali dengan adanya sistem informasi itu sendiri. Penerapan dari sistem informasi berbasis komputer ini contohnya adalah seperti tersedianya software-software alat tes. Saya jadi teringat akan cerita salah satu teman yang magang di salah satu perusahaan swasta. Di tempat magangnya, ia diminta untuk membantu melakukan skoring alat tes terhadap ratusan siswa di salah satu sekolah menengah atas di Jakarta. Terbayang rasanya apabila harus melakukan skoring tersebut secara manual. Untungnya dengan adanya sistem informasi psikologi, kegiatan skoring tersebut lebih mudah dengan adanya software alat tes tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar