Larasati adalah sebuah roman karya Pramoedya Ananta Toer yang menceritakan pergolakan revolusi di Indonesia pascaproklamasi dari sudut pandang seorang perempuan bernama Larasati, seorang bintang film yang ingin ikut andil dalam revolusi.
Cerita dimulai dengan perjalanan Larasati dari Jogja ke Jakarta dengan naik kereta. Dalam perjalanannya itu, ia melihat begitu besarnya semangat revolusi yang ditunjukkan para pemuda. Sebuah selendang merah pun diberikan kepadanya dalam perjalanannya ke Jakarta. Selendang yang ia sendiri anggap sebagai bukti semangat revolusi dalam diri pemuda.
Larasati
Larasati adalah seorang bintang film cantik yang sedang naik daun, akan tetapi tujuannya ke Jakarta bukan hanya untuk mencari ketenaran, tetapi juga menggempur penjajahan dan mendukung revolusi lewat seni. Hal ini digambarkan saat Larasati berjumpa dengan Mardjohan yang mengajaknya sebagai mitra di dunia perfilman dan menawarkannya kesempatan menjadi bintang film terkenal. Ajakan itu ditolaknya, karena Larasatri tak sudi dijadikan alat propaganda NICA.
Di Jakarta, Larasati bertemu dengan ibunya, Lasmidjah, yang sudah lama tak ditemuinya. Di sana, ibunya menjadi pembantu di rumah orang Arab. Di rumah orang itu pulalah Larasati mau dijadikan istri tak resmi dari pemuda Arab, yang jelas-jelas menjadi mata-mata Belanda.
Di akhir cerita, revolusi yang diperjuangkan pun memberikan hasil. Larasati akhirnya bisa menikmati revolusi dan hidup bersama orang yang dicintainya, yaitu Opsir Oding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar